Kenali Tanda Siswa Sedang Berbohong

Semua guru mengajarkan siswa agar jujur. Hampir setiap hari baik di kelas maupun di lingkungan sekolah, guru selalu mengingatkan agar mengamalkan sifat ini dalam berbicara dan berperilaku.

Nyatanya upaya itu tidak selalu berhasil. Masih banyak siswa yang sering berbohong bahkan kepada gurunya. Apalagi jika si pembohong itu siswa kita sendiri, pasti campur-campur rasanya antara jengkel, marah, kesal, malu. Terbayang ada orang yang bertanya-tanya, siapa yang mendidik anak seperti ini?

Terlepas itu, mungkin belum banyak yang tahu kalau berbohong itu salah satu tanda anak mulai pintar. Kok bisa? Ya, ini khusus untuk anak usia 4-6 tahun (masa awal sekolah).

Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, anak yang berbohong pada usia 4-6 tahun sebetulnya mulai mampu membedakan mana yang benar dan salah, memilah mana hal yang sesuai kenyataan dan hanya rekaan. Namun ia memilih untuk melakukan tindakan yang salah.

Misalnya begini. Ada anak diberi pilihan membeli mainan berharga 10 ribu dan 20 ribu. Tentu saja sebenarnya ia lebih suka yang mahal, namun ia mengaku suka dan memilih yang 10 ribu karena sudah mengerti cara berterima kasih pada ibunya. Apa penilaian anda pada anak kecil seperti ini?

Kesimpulannya berbohong tidak selamanya jelek, ada yang baik. Beberapa diantaranya juga menjadi tanda anak cerdas. Namun biar bagaimana, berbohong tetap tidak dibenarkan.

Jadi pada usia 4-5 tahun itu sangat menentukan. Anak yang mulai bisa berbohong kalau dibiarkan akan menjadi kebiasaan saat ia tumbuh besar. Ia tahu trik bagaimana trik mengelabui orang lain, berkata sesuatu yang tidak sesuai aslinya.

Beda kalau ia mulai lebih diarahkan untuk memahami perbedaan jujur dan bohong lebih jelas, serta akibat-akibat yang ia rasakan, pasti si kecil mulai mengubah kebiasaannya.

Guru, jangan merasa malu kalau siswa anda pembohong. Tonggak pertama peletak dasar pembohong untuk anak bukan guru, tapi orang tua.

Tanda Siswa Anda Berbohong

Hampir semua siswa menunjukkan pola tubuh yang sama kalau ia berbohong. Gesture inilah yang coba kita amati. Baik siswa usia SD sampai SMA, semuanya akan menunjukkan gerik tubuh di bawah ini. selama ia bukan siswa berkategori “pengibul kelas kakap”, ciri-cirinya bisa dideteksi.

Untuk apa kita harus tahu siswa itu sedang berbohong? Salah satunya kita memahami motif si anak melakukannya. Ada siswa yang bohong karena ingin mendapat perhatian, ada juga yang merasa takut menerima akibat dari kesalahan yang dibuatnya.

Inilah tandanya siswa sedang berbohong:

1. Tatapan Mata

Teknik kuno untuk mendeteksi siswa berbohong. Siswa akan menghindari kontak mata secara langsung, karena hal itu sangat mengganggunya untuk fokus menyiapkan kalimat-kalimat bohongnya.

Cara ini juga sering dipakai guru kalau sedang mengawasi tes/ujian. Siswa yang berbuat curang akan selalu mencari dimana posisi guru berada. Dan begitu ada kontak mata secara langsung, ia akan kaget dan mengalihkan pandangannya.

2. Sering mengedipkan mata

Sering tanpa sadar siswa mengerdipkan mata kalau sedang menyembunyikan sesuatu. Selain mengerdipkan mata, biasanya juga melirik ke kanan dan kiri. Itu sebenarnya ia sedang mencari pembenaran lanjutan dari kebohongan yang sudah lebih dulu diucapnya.

3. Bicara terbata-bata

Nada bicara yang kurang tegas menunjukkan kalau ia sedang merangkai kalimat yang isinya tidak sesuai dengan kenyataan. Ditambah lagi gesture tubuh yang terlihat kurang nyaman dan gelisah.

Namun ada juga yang bicaranya lancar namun sebenarnya bohong. Ini pasti ia sudah menyiapkan kalimat itu sebelumnya. Tapi dengan sedikit interogasi dari anda, biasanya ceritanya akan berputar-putar dan banyak kejanggalan. Itu juga pertanda kalau ia sedang berbohong.

4. Menyentuh bagian wajah tertentu berulang-ulang

Siswa yang berbohong biasanya melakukan beberapa gerakan tangan tak perlu, seperti menggaruk kepala atau menyentuh hidung. Ia terus mengulangi gerakan itu secara refleks, tanpa sadar.

Penelitian menyimpulkan bahwa berbohong mengakibatkan jaringan sel hidung membesar dan menjadikannya gatal. Sehingga langsung merangsang tangan untuk menggaruknya atau mengapit dengan ibu jari dan jari telunjuk seketika itu.

5. Membela diri

Yang ini sering dilakukan siswa yang sudah remaja. Biasanya mereka mampu menyusun kalimat yang panjang, sesekali memotong pembicaraan guru, untuk mengalihkan perhatian guru agar membicarakan topik lain.

Selain membela diri, biasanya juga membawa-bawa teman atau orang lain yang sebenarnya tidak terlalu ada sangkut pautnya. Nah, tinggal pintar-pintarnya guru. Karena upayanya membela diri secara terus-terusan itu pasti ada satu atau beberapa kalimat yang tidak konsisten. Itulah tanda kebohongannya

Nah, itulah tanda siswa anda sedang berbohong. Guru pasti merasa tersakiti saat menyadari ada anak didik sendiri harus menutupi kebenaran dan melakukan sebuah kebohongan. Apalagi kalau si pembohong ya siswa itu-itu saja.

Namun untuk mendidik dan memperbaiki perangainya, guru harus kuat dan konsisten meyakinkan siswa agar menjauhi kebiasaan tersebut.

Demikianlah pembahasan kali ini, mudah-mudahan bermanfaat . . .

Terima kasih telah mengunjungi lapak sederhana ini. Kehadiran dan dukungan Anda adalah penyemangat saya untuk terus menulis dan berbagi informasi tentang pendidikan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.