8 Tips Mendidik Anak Cowok Supaya Tak Jadi “Raja” di Rumah

Anak cowok menyapu, membantu orang tua

Ini adalah era kesetaraan, baik laki-laki dan perempuan punya kesempatan sama untuk bekerja atau melakukan suatu profesi. Pola pikir bahwa pria tugasnya keluar rumah mencari nafkah, sedangkan perempuan hanya beres-beres dalam rumah sudah usang. Para istri punya hak yang sama untuk mengejar karir, pun halnya sang suami yang juga perlu bantu mengurus pekerjaan rumah.

Kesadaran akan hal itu tampaknya sangat besar. Terbukti berbagai lini kehidupan kini tak hanya dikuasai kaum adam, pun kaum hawapun juga ikut andil. Kartini-kartini cerdas dan terampil telah mampu mengisi pos-pos penting di kehidupan masyarakat, bahkan menjadi penentu kebijakan publik.

Namun, kesadaran itu hanya dirasakan oleh orang dewasa. Bagaimana dengan anak-anak anda? Apakah sudah punya kesadaran juga?

Inilah yang sering dikeluhkan para orang tua. Anak-anak, terutama cowok lebih sering malas mengerjakan tugas-tugas rumah. Bagaimana tidak, ia lebih sering melihat sang ibulah yang menyucikan bajunya. Sang ibu juga yang menyapu lantai, mencuci piring, menyetrika baju sekolahnya, dan sebagainya.

Akibatnya, anak cowok berpikir kelak ia akan jadi seperti bapaknya. Lepas dari tanggung jawab pekerjaan rumah. Bahkan masih banyak yang di usia remaja urusan makan saja harus menunggu sang ibu yang menyiapkan. Hadehhh…

Bagaimana memulai mendidik anak seperti ini?

Cowok atau cewek, keduanya harus dilatih mengerjakan pekerjaan rumah!

Ini mindset yang harus ditanamkan dulu pada anak, terutama anak cowok. Mereka boleh melihat sang ibulah yang lebih sering melakukan dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Namun bukan semata-semata itu murni tugas perempuan.

Berikan pemahaman bahwa apa yang dilakukan ibu di dalam rumah adalah bentuk pembelajaran kepada anak-anak tentang apa yang harus dikerjakan dan harus diselesaikan. Seperti tugas kecil kayak mencuci piring, menyapu lantai, membereskan buku belajar, jangan sampai anak menganggap itu bukan tugas pribadinya. Sekalipun anda punya PRT di rumah.

Tentu anda tidak ingin melihat anak yang hanya duduk di depan TV, sambil bermain game di smartphone, sedangkan anda sedang sibuk dengan pekerjaan anda. Anak seperti ini kelak akan menjadi pribadi manja dan sulit mandiri.

Untuk itu, inilah tips mendidik yang bisa anda praktikkan.

Tips Mendidik Anak Cowok (dan Cewek) Agar Membantu Tugas Rumah

Berikut ini 10 tips untuk mendidik anak agar mereka menjadi ringan tangan dalam membantu orang tua mengerjakan tugas rumah.

1. Batasi gadget

No Gadgets

Inilah sumber kemalasan terbesar anak-anak generasi alpha: Gadget! Mungkin anda kurang sepakat karena gadget juga banyak membantu anak-anak anda. Tapi anda juga tidak bisa mengelak bahwa sebenarnya apa yang dilakukan anak bersama gadgetnya lebih banyak negatif dibanding positifnya.

Coba bandingkan berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk bermain game dengan mencari tugas sekolah?

Untuk itulah pentingnya membatasi anak memegang smartphone dan menonton televisi. Atur sedemikian rupa agar di saat jam-jam mengerjakan tugas-tugas rumah ia tak punya kesempatan sama sekali untuk sekedar memegang gadget. Dengan demikian, lama-lama ia menjadi terbiasa dengan pekerjaan rumah yang sudah menjadi aktivitas rutinnya.

2. Nasihat ayah

ayah dan anak, nasihatt ayah untuk anak

Untuk mendidik anak cowok, figur ayah sangat penting sebagai teladan dan idola mereka. Tentu saja, lebih banyak sisi anak cowok yang lebih mudah dipahami bapak ketimbang sang ibu.

Namun jika sang ayah bukan tipe pekerja rumah, atau bahkan jarang di rumah karena bekerja, anda bisa menunjukkan cerita orang-orang hebat dan terkenal yang pekerjaannya adalah aktivitas rumahan seperti chef terkenal. Bisa juga anda tunjukkan video anak-anak yang semangat membantu orang tua di rumah yang banyak tersebar di internet.

3. Tunjukkan keuntungan membantu orang tua

Jika sejak kecil sudah dibiasakan dengan suasana religius di keluarga anda, tak sulit bagi anak memahami pahala yang begitu besar bagi para penurut orang tua. Namun, anda juga bisa menjelaskan keuntungan lainnya, yaitu jika semua anggota keluarga terlibat dalam kegiatannya bersama-sama, maka muncullah kebersamaan yang tidak ia peroleh saat ia bermain gadget sendirian.

4. Temukan hal baru dengan browsing

Nyalakan semangat anak dengan terus mencari ide baru dari pekerjaan kecil anda.  Semisal trik kreatif membersihkan baju, menu baru memasak, dan sebagainya. Google dan youtube adalah gudangnya ide-ide baru untuk menjauhkan anak dari rasa bosan saat beraktivitas.

5. Terima ide dari mereka

Jika pada satu saat ia punya ide baru tentang pekerjaan anda, berterima kasihlah. Bahkan jika anda harus merogoh kocek untuk itu, sejauh masih dalam kemampuan anda, tidak ada alasan untuk menolaknya.

6. Mulai sekarang juga!

Awali dengan merapikan tempat tidur setelah ia bangun, merapikan alat-alat mainnya, buku-buku belajarnya, atau menyiapkan bahan-bahan memasak. Jangan sering dibiarkan tanpa didikan (karena kasihan masih kecil), sebab semakin lama anak dibiarkan maka semakin sulit pula anda mengajarkan ia tanggung jawab.

7. Berikan pujian dan teguran yang tepat

Tegur ia hanya jika melalaikan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Beri pujian untuk setiap aktivitasnya, meskipun belum mencapai target anda. Ingat, prosesnya yang utama, bukan hasilnya.

8. Sabar dalam mendidik

Anak membantu mencuci piring

Melatih karakter sebagai modal masa depan anak anda tak cukup hanya bulanan, bahkan bertahun-bertahun. Perlu kesabaran dalam membimbing mereka. Namun semua itu takkan terasa jika dijadikan sebagai aktivitas rutin anda bersama keluarga.

Nah itulah tips mendidik anak khususnya cowok agar mengerti tanggung jawab di rumah, agar ia tak merasa jadi “raja” di rumah. Memang perlu kegigihan, waktu, dan seringkali menguji kesabaran. Tapi itu tak seberapa demi masa depannya.

Saat anda mengajarkan mereka dengan pekerjaan rumah, sebenarnya bukan hanya agar ia terampil dengan pekerjaan itu, namun setiap geraknya juga membantu  meningkatkan kecerdasan dan psikomotornya, melatih kepribadian dan emosinya. Itulah bekal penting yang akan ia miliki untuk bisa hidup tanpa bergantung lagi pada anda.

Semoga bermanfaat . . .

Terima kasih telah mengunjungi lapak sederhana ini. Kehadiran dan dukungan Anda adalah penyemangat saya untuk terus menulis dan berbagi informasi tentang pendidikan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.