Sempat Viral di Media Sosial, 8 Guru Muda Ini Menyimpan Cerita Inspiratif

Guru Yang Pernah Viral di Media Sosial

Guru muda, yang tumbuh berbarengan dengan berkembangnya teknologi modern, tentu akan memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada untuk mengekspresikan dirinya. Salah satunya adalah melalui media sosial.

Lewat berbagai situs sosial seperti facebook, instagram, dan twitter, guru-guru ini menunjukkan bahwa ia adalah bagian dari masyarakat, sebagaimana orang pada umumnya yang selalu ingin berbagi. Status yang melekat sebagai  figur pendidik tidak membuat mereka lupa diri, dengan cara membagikan hal-hal positif.

Nah guru-guru berikut ini pernah menggunggah foto yang kemudian viral dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pengguna media sosial. Ada yang karena kecantikan parasnya, ada yang karena tingkah uniknya, ada pula yang karena perjuangannya dalam mengajar.

Tak hanya "numpang tenar", dibalik popularitasnya yang mendadak itu ternyata mereka menyimpan cerita yang menginspirasi kita semua.

Baca juga : Guru Cerdas: Mendeteksi Info Hoax di Dunia Maya

Berikut ini adalah 8 guru yang dimaksud:

1. Husnul Khotimah

Tak salah jika kita menempatkan Bu Guru asal Brebes ini di urutan pertama. Foto dirinya bersama siswa yang menirukan gerakan selebrasi mencetak gol dari Paulo Dybala (pemain Juventus, klub sepakbola Italia) menjadi sorotan bukan hanya di Indonesia, tapi juga dunia.

Itu setelah foto miliknya ditanggapi dan dipost kembali di akun instagram sang bintang.

Husnul Khotimah

Seperti keterangan yang ditulis fotonya, guru kelas 3 SDN 04 Kretek, Brebes ini melakukan pose itu saat memasuki jam istirahat. Dirinya mengaku terkejut saat tahu kirimannya menjadi perhatian dunia.

"Pagi ini aku terbangun dari mimpi yang belum tahu bisa terwujud apa tidak untuk bisa melihat megahnya J Stadium dan ketemu orang hebat yang menjadi bagian dari Juventus khususnya Paulo Dybala, pemain idolaku," ungkapnya.

Sebagian orang mungkin menganggap aksi guru satu ini hanya iseng belaka. Tapi kalau kita perhatikan foto-fotonya yang lain, hampir semuanya berhubungan dengan atribut Juventus. Ini menunjukkan kalau ia sangat fokus dan serius untuk bisa memperjuangkan impiannya.

Apakah impian itu terwujud? Tak ada yang tahu. Tapi yang pasti, hal-hal besar sering terjadi tanpa kita duga. Sama seperti tidak ada yang menduga foto isengnya akan viral, nyatanya foto itu berhasil membuat dirinya dilihat dan dikenal orang dari berbagai belahan dunia.

2. Poppy Indrawati Safitri

Guru asal SDN Manaya 3 Carenang, Kabupaten Serang ini menjadi tenar setelah foto-foto yang diunggahnya di instagram mendapat perhatian, dan mengundang puluhan ribu orang untuk mengikutinya. Kabarnya sekarang sudah ada 195 ribu follower, angka yang fanntastis untuk seorang guru.

Banyak yang terpukau melihat keanggunan dan kecantikan guru yang setiap fotonya selalu mengenakan hijab ini.

Poppy Indrawati Safitri

Guru yang sempat diundang di acara Hitam Putih ini ini memang juga berperan sebagai model sebuah produk. Meski begitu, ia tak pernah malu memposting kegiatan yang dilakukannya bersama siswa.

Bismillaah…Hari ini Bagi Raport anak kelas 3, Maapin yaa aku sering posting foto selfie pake seragam..Karna Mulai besok udah mulai libuurrr sekolah. 1 bulan yeyeyeee, Jd bakal kangen banget sama seragamku hihiiii,

Atau foto saat dirinya saat bersama beberapa siswa setelah pembagian rapot.

“Selamat atas kenaikan kelasnya yah anak” ibu, Ini wefie disuru manyun semuahh hahaaa, Biar kompaks, #teacher #guru #korpri,” (Sumber: Solopos.com)

Nah tentunya ini bisa menjadi inspirasi bagi rekan-rekan guru muda. Kebanggaan sebagai guru harus kita tunjukkan dimanapun, dan kapanpun. Meski (mungkin) kita punya usaha lain yang lebih “menghasilkan”, tapi mengajar tetap merupakan kebanggaan utama yang tak ternilai harganya.

3. Rizma Uldiandari

Rizma Uldiandari

Mirip dengan cerita Bu Poppy di atas, guru asal SD Negeri 2 Karangmangu, Tegal Jawa Tengah ini juga populer berkat fotonya beredar luas di instagram. Ia sendiri tak canggung mengakui berapa honor yang diterimanya tiap bulan, yang tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Meski banyak yang menyarankannya untuk beralih profesi, namun ia bersikukuh untuk tetap mengabdi pada masyarakat melalui pendidikan.

"Sudah menjadi jalan hidup saya menjadi seorang guru untuk mengabdi kepada masyarakat. Meskipun status saya hanya guru honorer, tidak akan mengurangi saya untuk berbagi ilmu," tutur Bu Rizma.

Ia menambahkan, "Kalau dari honor bisa dikatakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Tapi, saya yakin apa yang saya perbuat dengan penuh keikhlasan, Insya Allah akan berbuah manis di masa mendatang,"

Selain mengajar di pagi hari, malam harinya ia membuka bimbingan belajar di rumahnya. Dan hebatnya ia tidak mematok tarif untuk itu.

"Karena kemampuan atau talenta yang ada adalah pemberian Allah SWT. Mari kita melayani dengan kita membantu anak-anak yang ada untuk generasi ke depan," pungkasnya. (Sumber: regional.liputan6.com)

4. Hevny Yanita Sarifudin

Hevny Yanita Sarifudin

Maksud hati ingin curhat tentang jalan yang dilewatinya setiap berangkat mengajar, siapa sangka foto yang diunggahnya di facebook itu mendadak viral. Sampai hari ini sudah 1300 kali lebih fotonya dibagikan. Guru asal Palembang ini menceritakan perjuangannya saat menuju tempatnya mengajar.

“Tolong ih pemerintah perhatikan kami yang tinggal di daerah pelosok ni. Setidaknya perbaiki jalan mekakau ni. Kasiani kami yg tggl daerah sini.” tulis guru muda ini dalam keterangan foto di akun facebooknya.

Kalau kita lihat sekilas jalan yang dilaluinya memang membahayakan. Jalan raya yang dipenuhi lumpur beresiko menyebabkan roda tergelincir. Dan kita bisa melihat guru satu ini harus jatuh bangun dan belepotan lumpur.

Meski begitu, ia tetap menunjukkan optimis dan bersemangat. Dengan sedikit kata candaan, ia menuliskan, “Tapi ini demi mendidik anak bangsa, kami ikhlas walau setiap hari terbalik terus… hahahaha,”

Perjuangannya menginspirasi guru-guru Indonesia, terutama bagi kita yang tidak punya masalah soal akses menuju tempat mengajar.  Kita yang berada di perkotaan mungkin harus malu jika sampai berkeluh kesah terkait tugas dan profesi kita, karena masih banyak rekan-rekan guru di tempat lain yang menghadapi persoalan-persoalan yang tak pernah kita bayangkan.

5. Fatma Susanti

Fatma Susanti

Bukan paras ayu yang menjadikan guru Pendidikan Kewarganegaraan sebuah SMA di Aceh ini diperbincangkan orang, melainkan soal ujian yang diunggahnya di facebook, dinilai sebagai soal yang cerdas dan kritis. Bahkan soal yang viral itulah yang mengantarnya bisa bertemu langsung dan ngobrol bareng Menteri Pendidikan waktu itu, Anies Baswedan.

Inilah soal yang dibuatnya,

Fatma Susanti

Bu Fatma Susanti ini bisa menjadi contoh bahwa guru sekarang perlu menampilkan sesuatu yang beda. Bukan asal beda, tapi berbeda dalam koridor kreativitas dan inovasi. Dengan begitu kita akan lebih mudah dikenal orang dan tentunya bisa berbagi inspirasi juga.

6. Rosa Dahlia

Rosa Dahlia

Berapa banyak orang yang mau menghibahkan diri untuk berjuang di dunia pendidikan? Ada banyak.

Tapi, berapa banyak orang yang mau melakukannya di daerah-daerah pedalaman? Mungkin hanya segelintir orang.

Rosa Dahlia, memutuskan untuk melepas kenyamanan saat hidup di Pulau Jawa untuk mengajar anak-anak di pedalaman Papua. Ia tidak merasa terbebani atas keputusannya, karena prinsipnya yang kuat untuk memajukan bangsa lewat pendidikan telah mengalahkan segala halangan dan rintangan yang ia hadapi.

Ya, kita bisa bayangkan betapa sulitnya mengajar di daerah seperti ini. Mulai dari kendala bahasa, fasilitas, keamanan dan sebagainya. Tapi semua halangan itu tidak dipandang sebagai masalah. Untuk kendala bahasa, ia memang sering memakai bahasa Indonesia. Tapi lambat laun ia mulai beradaptasi dengan bahasa lokal.

Perjuangan guru muda satu ini telah membuka mata kita tentang bagaimana kondisi anak-anak pedalaman Papua yang sebenarnya. Coba perhatikan petikan ucapannya.

“Anak- anak Papua tidaklah bodoh, mereka hanya membutuhkan kesempatan belajar seperti anak lainnya.”

Selain mengajar, ia juga menerbitkan tabloid agar dapat memotivasi anak didiknya untuk semakin mencintai pendidikan. Tabloidnya Elege Inone, yang artinya suara anak. Tabloid ini diisi oleh berbagai karya yang dibuat anak didiknya. (Sumber: life.idntimes.com)

Nah, apa karya yang sudah kita buat dengan fasilitas lengkap yang kita miliki?

7. Rebeka

Rebeka

Profil guru muda ini mirip dengan Bu Rosa Dahlia yakni mengajar di daerah yang sangat pelosok, tepatnya di SDN 03 Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Bedanya guru cantik ini mengajar di wilayah ini karena penempatan tugas setelah ia diterima sebagai CPNS.
Meski demikian, perjuangan berat yang dilakukannya untuk mengajar di daerah pedalaman seperti ini perlu kita apresiasi. Tidak ada akses darat untuk bisa sampai ke sekolah, sampai-sampai harus naik perahu untuk menyeberang sungai yang arusnya sangat deras.

Nah disini kita bisa melihat, ia mengajar bukan melulu karena status CPNS maupun tunjangan daerah pelosok yang diterima, tapi lebih kepada panggilan hatinya untuk ikut serta mencerdaskan bangsa khususnya mereka yang tinggal di daerah pedalaman.

8. Yeri Meltriana

Beberapa kisah memilukan tentang nasib guru Indonesia sudah sering kita lihat. Salah satunya Bu Yeri yang mengajar di sebuah TK di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Kecintaannya pada anak kecil dan cita-cita mulianya menjadi guru tak menyurutkan langkahnya menjadi tenaga honorer meskipun harus tinggal di rumah reyot dan tak layak huni.

"Abis dari lulus SMA 2006 lalu saya memang pengen ngajar di TK, karena memang saya suka sama anak-anak kecil. Mereka perlu dibimbing dan diberikan kasih sayang," kata guru muda ini dikutip dari haloapakabar.com.

Sementara itu, dilansir dari tribunnews.com, menyebutkan rumah bu guru ini sudah direnovasi. Ini tentu merupakan berkah dari keikhlasannya mengajar selama ini.

Saya dan rekan-rekan guru semua bisa belajar banyak dari kisahnya. Bahwa mengajar itu adalah sesuatu yang mesti diperjuangkan, tak mudah mengeluh, serta selalu berdoa agar jerih payah kita dihargai dengan kesejahteraan yang layak.

Nah, itulah tadi guru-guru yang pernah viral di media sosial dan menarik perhatian banyak orang. Jika info ini menarik dan bermanfaat, silahkan membagikan kepada teman-teman guru yang lain.

Terima kasih telah mengunjungi lapak sederhana ini. Kehadiran dan dukungan Anda adalah penyemangat saya untuk terus menulis dan berbagi informasi tentang pendidikan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.