Bu Guru Yola "Dunia Terbalik"

Bu guru yola dunia terbalik

Anda pasti sudah tak asing dengan sinteron komedi ini. Sinetron yang launching di bulan Januari itu kini menduduki rating tinggi.

Itu tak lepas dari konsep yang dibawa dalam sinetron ini. Sungguh ide brilian. Beda dengan yang lain. Menceritakan suatu kampung yang masyarakatnya menjalani hidup dengan kebalikan dari dunia nyata, yaitu semua laki-laki (para suami) berperan mengurus rumah tangga, sedangkan wanita (para istri) bekerja merantau ke luar negeri.

Tak ayal, konsep yang benar-benar baru dan menghibur ini cepat mendapat tempat di hati pemirsa. Artis multitalenta seperti Agus Kuncoro (Akum), Benk Benk (Idoy), Sutan Simatupang (Aceng), dan Indra Bhirowo (Dadang) mampu memunculkan karakter yang iconik. Sebut saja Benk Benk yang berperan sebagai Idoy. Kita akan mudah terhibur oleh karakternya yang suka gak nyambung kalau diajak ngomong.

Itulah kekuatan sinetron baru ini. Konsep baru, lucu, dan mudah diingat. Sehingga bukan hanya rating tinggi didapat, komentar positif dari netizen juga mereka tuai. Episode demi episode dinilai banyak memberikan pesan positif.

Di antara peran-peran itu, ada satu sosok wanita yang menarik perhatian. Wanita cantik ini berperan sebagai guru. Anda pasti sudah tahu, siapa lagi kalau bukan Bu Guru Yola. Meskipun bukan tokoh utama, tapi karakter Bu Guru Yola yang diperankan artis cantik Anjani Dina Ini benar-benar hidup. Dan memberikan warna tersendiri bagi jalannya cerita.

Nah, disini kita akan melihat seperti apa karakter Bu Guru Yola di sinetron Dunia Terbalik. Serta pesan dan inspirasi apa yang bisa diambil terutama oleh guru-guru di Indonesia.

Inilah Karakter Bu Guru Yola "Dunia Terbalik":

1. Idealis

Dicitrakan sebagai orang baru di kampung Ciraos, ternyata tak membuat Bu Guru Yola mengiyakan begitu saja budaya yang ada di sana. Justru ia meyakini budaya itu salah dan harus diubah.

Bersama Bu Dokter Clara, ia berupaya membujuk masyarakat agar meninggalkan kebiasaan lama, yaitu semua wanita setelah menikah langsung jadi TKW. Kadang ia harus mencari dukungan pada orang-orang yang sepemikiran dengannya.

2. Ramah

Pada semua sinetron yang menampilkan sosok seorang guru, hampir semuanya menampilkan pribadi yang ramah. Demikian halnya dengan bu guru Yola.

Pembawaannya kalem saat berbicara dengan orang lain. Menunjukkan kompetensi sosialnya mumpuni. Alhasil, tak ada warga Ciraos yang tidak mengagumi sosok ini.

3. Cerdas

Tak kurang akal. Itulah yang ia tunjukkan saat membantu Akum menyelesaikan masalah yang dihadapi putrinya, Febri. Si Febri sendiri sudah tak percaya lagi dengan Akum.

Namun kata-kata bijak yang keluar dari bibir bu Guru Yola mampu menyihir Febri untuk berhenti menangis. Anak inipun menemukan semangatnya kembali.

4. Mau berkorban

Memang sinetron ini tidak menceritakan asal mula bu guru Yola mau mengajar di kampung Ciraos. Dia datang begitu saja bersama Pak Sekdes untuk berkenalan dengan Pak Ustad RW.

Namun kita bisa mencatat guru-guru yang seperti ini adalah guru yang benar-benar mau berjuang. Meninggalkan hiruk pikuk kota untuk mengajar di kampung “aneh” itu. Rasa salut untuk guru-guru Indonesia yang mengajar di daerah-daerah terpencil.

5. Selalu berpenampilan menarik

Sampai-sampai si Aceng tertarik pada guru cantik ini. Memang penampilannya yang menarik tak lepas dari sedikitnya ia muncul (karena bukan pemeran utama). Tidak sama seperti  Sehingga pada semua kesempatan ia pasti tampil elegan dengan pakaian resminya.

Nah itulah beberapa karakter bu Guru Yola yang ada di sinetron Dunia Terbalik. Setidaknya sampai hari ini. Dan karakter-karakter itu patut diperhatikan dan diteladani oleh para guru.

…terutama karakter idealis.

Biasanya guru cenderung hanya memikirkan internal sekolah. Dan hanya sedikit guru yang mau memikirkan kondisi sosial di sekitar tempatnya mengajar. Nah, tayangan ini memberi gambaran tentang pentingnya guru ikut memikirkan masyarakat, serta memberi solusi terhadap permasalahan yang ada. Guru punya potensi sebagai aktor perubahan.

Terima kasih telah mengunjungi lapak sederhana ini. Kehadiran dan dukungan Anda adalah penyemangat saya untuk terus menulis dan berbagi informasi tentang pendidikan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.