Cara Mengatasi Anak Nakal dan Bandel di Sekolah

menghadapi anak nakal di sekolah

Cara Mengatasi Anak Nakal di Sekolah - Mengatasi anak nakal merupakan tugas sehari-hari seorang guru. Hampir setiap tahun dalam satu kelas, pasti ada beberapa anak yang dikategorikan nakal. Nah, disini perlu keterampilan tersendiri untuk mengatasinya. Bagaimana caranya?

Perlu diketahui, menyebut anak nakal sebenarnya kurang tepat jika itu keluar dari ucapan guru. Sebab ucapan itu muncul lantaran guru tidak sanggup mengendalikan perilaku siswanya yang tergolong menyimpang tersebut.

Padahal label anak nakal sangatlah berbahaya disandang anak. Guru yang melabeli anak dengan sebutan “anak nakal” akan ditanggung selama bertahun-tahun selama anak tersebut bersekolah. Jika cap nakal itu diperoleh di tahun pertama, bisa dipastikan cap itu akan terus melekat.

Jadi, langkah penting pertama menghadapai anak nakal dan bandel adalah menahan diri untuk tidak mengeluarkan cap negatif. Mari kita mulai dari diri kita dulu. Kalau sudah, barulah kita lanjutkan ke upaya berikutnya.

Penyebab Anak Nakal di Sekolah

Anak memiliki sifat nakal tidak terbentuk dengan sendirinya. Setidaknya ada 2 faktor yang berperan:

  1. gen/bawaan
  2. lingkungan sekitar.

Kenakalan juga demikian. Tidak bisa langsung kita menjudge bahwa kebiasaan nakal murni kesalahan anak itu. Kondisi lingkungan sangat mempengaruhi.

Kenapa kita wajib tahu ini?

Agar saat menghadapi anak nakal, tidak ada sedikitpun rasa dendam kepada mereka. Terkadang saking jengkelnya, kita sampai lupa bahwa yang kita hadapi sebenarnya adalah anak-anak.

Berikut ini faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab anak nakal dan bandel:

1. Kurang mendapat perhatian orang tua.
Sikap negatif yang ia tunjukkan sebenarnya karena ingin mendapat perhatian. Ia akan mengulang-ulang kesalahan dan tak peduli meskipun orang lain (guru) marah kepadanya, karena dari cara inilah ia diperhatikan.

2. Korban perundungan (pembullyan).
Ini yang jamak terjadi akhir-akhir ini. Anak yang pernah mendapat perlakuan buruk disisihkan dari pergaulan, dibully, dan sebagainya, dapat menjadi bom waktu yang bisa ia luapkan kapan saja.

3. Orang tuanya broken home
Anak yang mengetahui orang tuanya bermasalah sudah pasti merasa tak nyaman lagi beraktivititas. Akibatnya ia kehilangan fokus belajar di kelas dan lama-lama menjadi biang onar di sekolah.

Ketiga hal di atas hanyalah contoh penyebab anak nakal dan bandel. Dan masih bisa bertambah seiring dengan banyaknya kasus dan alasan-alasan lain yang menyebabkan anak berperilaku menyimpang.

Cara menghadapi/mengatasi anak nakal di sekolah

Baiklah, beberapa tips berikut mudah-mudahan membantu anda yang sudah kehabisan cara menghadapi anak nakal di sekolah:

  1. Berhenti memberikan sebutan negatif pada anak tersebut.
  2. Katakan anda percaya padanya! Bilanglah “Saya rasa apa yang orang katakan tentang kamu itu salah, saya pikir kamu lebih baik dari apa yang orang bicarakan.”
  3. Sambil melakukan pendekatan, gali terus informasi tentang latar belakang keluarga, komentar tetangga, lingkungan sekitar agar lebih jelas lagi mengenai penyebab anak melakukan kenakalan.
  4. Berikan ia kepercayaan di dalam kelas. Mulai dari hal sederhana seperti memimpin doa bersama atau membawakan tas dari ruang guru menuju kelas.
  5. Temukan saat dia berbuat baik kepada temannya. Puji kebaikannya itu di hadapan teman-teman lain.
  6. Saat dia kembali berulah, katakan “akhir-akhir ini Bapak melihat pencapaian besar dalam diri kamu, bapak bangga, kenapa melakukan hal tidak baik lagi?”
  7. Kalau sudah ada perubahan, tanamkan keyakinan “Bapak bangga, dan bapak yakin kamu bisa memilih mana perbuatan baik yang berguna untukmu dengan yang tidak.”
  8. Sabar, istiqomah dan terus mendoakan anak. Inilah kunci sesungguhnya

Itulah langkah menghadapi anak nakal dan bandel yang mungkin bisa menjadi inspirasi buat anda. Tidak ada kata “menghukum” atau “memberi sanksi” pada tips ini. Sebab mengatasi anak anak nakal hanya bisa dilakukan dengan pendekatan hati. Semoga bermanfaat . . .

Terima kasih telah mengunjungi lapak sederhana ini. Kehadiran dan dukungan Anda adalah penyemangat saya untuk terus menulis dan berbagi informasi tentang pendidikan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.