Metode Follow the Line, Cara Tepat Belajar Baca Tulis al-Quran

follow the line

Sebagai umat Islam, salah satu kewajiban kita adalah membaca al-Quran dan memahami isi kanduangannya. Membaca al-Quran setiap hari sudah bernilai ibadah. Terlebih jika mau menyelami makna-maknanya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Zaman dulu, belajar al-Quran mungkin lebih mudah. Sebab belum banyak godaan lain yang memikat perhatian. “Ngaji” merupakan aktivitas utama anak jaman dulu. Sekarang, dunia telah berkembang. Semua anak telah memegang gadget, memainkan game online, aktif di media sosial. Kecanduan online sering dikeluhkan banyak orang tua karena membuat anak egois dan sulit diatur.

. . . dengan kondisi sekarang, mengajarkan al-Quran pada anak bukan lagi persoalan mudah.

Namun karena sudah menjadi kewajiban, tidak ada pilihan selain kreatif mencari solusi. Entah bagaimana caranya, anak harus mau belajar. Anak harus bisa membaca dan menulis al-Quran.

Nah, diantara pilihan yang ada, ada satu metode yang layak dipilih untuk belajar baca tulis al-Quran, namanya metode Follow the line. Metode inilah yang akan kita kupas kali ini, mudah-mudahan bermanfaat untuk anda.

Apa itu follow the line?

Secara harfiah, follow the line berarti “mengikuti garis”. Metode ini adalah cara belajar menulis al-Quran dengan cara menebalkan huruf-huruf yang dicetak samar. Tugas pembelajar adalah menulis huruf mengikuti garis-garis yang sudah disediakan.

Untuk mengetahui manfaat penggunaan metode ini, kita bisa simak pernyataan Ketua Yayasan Lembaga Kemanusiaan ESQ (antaranews). “Satu ayat yang berhasil ditebalkan ternyata dapat memberikan satu kecerdasan pada anak, mereka dapat lebih mudah menghafal Al Quran." Ini adalah manfaat tambahan yang bisa diraih.

Secara berurutan, skill yang ingin dicapai dalam penggunaan metode follow the line adalah:

  1. Membaca
  2. Menulis
  3. Memahami bahasa
  4. Menerjemahkan
  5. Memaknai 
  6. Menemukan logika

Jadi metode baru ini adalah metode belajar al-Quran secara menyeluruh. Mulai dari nol sampai mahir. Hanya saja untuk anak usia dini yang belum mengenal baca tulis al-Quran, lebih difokuskan pada skill membaca dan menulis saja.

Baca juga: Metode Mnemonic untuk Memudahkan Hafalan

Mengapa Metode ini Lebih Fokus pada Menulis?

Kalau cuma untuk belajar membaca al-Quran, mengapa harus menulis? Berikut ini alasan mengapa metode follow the line berfokus pada menulis al-Quran.

  1. Belajar menulis berarti sekaligus juga belajar membaca. Sebaliknya membaca saja belum tentu menulis.
  2. Tradisi tulis al-Quran meredup seiring banyaknya al-Quran versi cetak dan elektronik yang berbentuk aplikasi android.
  3. Penulisan arab minim diajarkan di sekolah-sekolah umum. Muatan lokal lebih memilih bahasa asing seperti Inggris, Jepang, dan sebagainya.

Itu hanya segelintir alasan perlunya menulis al-Quran. Masih ada manfaat lain dari penggunaan metode follow the line ini. Bagi anak-anak, mereka akan dilatih tentang cara menulis al-Quran yang benar, termasuk cara menulis harakat yang benar.

Demikianlah review dari metode follow the line yang menurut saya bagus dipilih untuk melatih anak-anak belajar baca tulis al-Quran. Jika berminat, anda bisa mencari di penyedia mushaf al-Quran yang khusus menggunakan metode ini. Saat ini al-Quran yang dikhususkan sebagai bahan belajar seperti ini sudah banyak tersedia.

Semoga artikel ini bermanfaat . . .

Terima kasih telah mengunjungi lapak sederhana ini. Kehadiran dan dukungan Anda adalah penyemangat saya untuk terus menulis dan berbagi informasi tentang pendidikan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.