5 Keuntungan Bisa Ikut PPG Selain Dapat Sertifikat Pendidik

keuntungan mengikuti ppg

Saat ini, ribuan guru sedang riuh mengikuti program PPG Dalam Jabatan. Mereka datang dari berbagai daerah menju LPTK yang telah ditentukan oleh pusat. Ada yang datang dari luar kota, bahkan ada juga yang dari luar propinsi rela meninggalkan keluarga dan pekerjan di rumah untuk berjuang mendapatkan sertifikat pendidik.

Seperti diketahui, pola sertifikasi bagi guru saat ini sudah tidak lagi menggunakan pola PLPG, melainkan pola PPG (Pendidikan Profesi Guru). Bagi yang belum berstatus guru aktif (lulusan baru) maka mengikuti PPG Pra Jabatan (Prajab), sedangkan yang sudah berstatus guru aktif dengan masa kerja tertentu, maka mengikuti PPG Dalam Jabatan (Daljab).

Nah, bagi guru yang sudah aktif mengajar, baik sekolah negeri maupun swasta, membutuhkan perjuangan yang tidak ringan. Sebab harus meninggalkan siswa yang tiap hari diajar di kelas. Selain itu, rata-rata mereka sudah berkeluarga, sehingga harus rela menginggalkan keluarga dan aktivitas di rumah sejenak untuk mengikuti lokakarya. Semua itu ditempuh untuk mendapat pengakuan sebagai guru profesional.

Ada beberapa keuntungan yang bakal kita dapat jika bisa terjaring ikut PPG ini. Yang utama tentu saja adalah kesempatan memperoleh sertifikat pendidik (jika dinyatakan lulus dalam penilaian). Sertifikat pendidik ini bisa digunakan untuk mengajukan tunjangan profesi.

Namun selain itu, ada juga manfaat lain yang tak kalah penting. Seperti pengalaman yang saya alami selama mengikuti PPG, berikut keuntungan yang bisa diperoleh dari mengikuti PPG selain untuk mendapatkan sertifikat pendidik.

1. Tambah teman, keluarga baru

Hal yang paling terasa saat mengikuti PPG adalah kita bertemu dengan teman baru seprofesi. Ada yang berasal dari satu kabupaten/kota, ada juga yang dari luar kota. Kebersamaan bahkan sudah muncul saat masih belum bertatap muka secara langsung, yaitu melalui grup media sosial saat melaksanakan pembelajaran daring.

Dengan durasi PPG yang cukup lama, secara tidak sadar rasa kekeluargaan muncul. Apalagi sebagian besar memilih kos dan jauh dari keluarga, maka saling membantu adalah kuncinya. Dan masing-masing punya mindset sama yaitu bagaimana bisa lulus bersama-sama.

Selain dengan teman seperjuangan, momen PPG juga mempertemukan peserta dengan dosen dari LPTK. Apalagi dalam PPG Daljab, yang notabene sudah sama-sama mengajar (meskipun yang satu dosen dan satunya guru). Tetapi secara sikap dalam pembelajaran, tentu berbeda saat dosen mengajar para mahasiswa pada umumnya.

2. Dapat ilmu baru, tambah wawasan

Tujuan utama dari dilaksanakannya PPG adalah untuk meningkatkan profesionalisme guru. Dalam waktu beberapa bulan, guru dibekali pengetahuan dan wawasan mulai dari mendalami materi, menyusun perangkat perangkat pembelajaran, dan PPL. Inilah yang membedakan PPG dengan pola PLPG sebelumnya.

Dengan pola PPG seperti ini, maka bertambahnya ilmu dan wawasan guru lebih bisa diharapkan. Bagaimana tidak, saat pembelajaran daring saja sudah diharuskan membaca modul, mengerjakan tugas sesuai deadline, belum lagi saat lokakarya juga harus mengikuti perkuliahan secara intensif.

3. Kemampuan mengoperasikan komputer meningkat

Banyak dari peserta, khususnya yang PPG Daljab sudah berusia lanjut. Sehingga bisa dimaklumi jika kemampuan mengoperasikan perangkat komputer masih lemah. Sedangkan dalam PPG ini, hampir seluruh tugas dikerjakan dengan komputer. Maka mau tidak mau harus mulai mencoba menggunakan perangkat ini.

Dari hal ini, baik yang awalnya sudah mahir maupun belum akrab dengan dunia digital, pasti bertambah skillnya baik urusan daring maupun luring. Apalagi di era sekarang dimana teknologi sudah masuk ke dunia pendidikan, menguasai teknologi dalam pembelajaran adalah tuntutan bagi guru profesional.

4. Rehat sejenak dari aktivitas mengajar

Keuntungan lain yang diperoleh dalam PPG adalah bisa rehat sejenak dari kegiatan rutin mengajar, hehe. Mungkin sebagian rekan guru menganggap ini kendala, karena siswa harus ditinggalkan dalam waktu cukup lama. Tetapi karena ini tugas yang harus dilakukan, maka kita perlu mengambil sisi positifnya. Toh adakalanya kita merasa jenuh dengan aktivitas rutin ini. Kesempatan cuti mengajar dalam waktu relatif lama seperti ini jarang atau bahkan tidak ada selain ikut PPG.

5. Bisa study banding dengan sekolah tempat PPL

PPL selain merupakan tahap yang wajib dilalui, juga bisa dimanafaatkan sebagai ajang study banding. Selama menjalani PPL, kita bisa melihat ada beberapa program atau kegiatan menarik yang belum dilaksanakan di sekolah asal kita. Ini bisa kita tiru untuk diterapkan saat usia mengikuti PPG.

Itulah beberapa keuntungan yang menurut saya bisa kita dapatkan dari mengikuti PPG. Sehingga kita bisa lihat bahwa PPG bukan hanya program memperoleh sertifikat semata, tetapi jauh dari itu banyak manfat lain yang bisa dirasakan. Keuntungan tersebut tentunya akan mempermudah tugas kita saat tugas PPG sudah selesai dan kembali mengajar di sekolah asal kita.

Terima kasih telah mengunjungi lapak sederhana ini. Kehadiran dan dukungan Anda adalah penyemangat saya untuk terus menulis dan berbagi informasi tentang pendidikan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda.