Langsung ke konten utama
TUr0GpA7GfWoBUM0BSWpTSO9GY==

Headline

Search

Daftar Kata Kerja Operasional (KKO) pada Taksonomi Solo

Dalam mempersiapkan pembelajaran dengan pendekatan deep learning, tentu salah satu yang perlu kita siapkan adalah menyusun tujuan pembelajaran. Seperti kita ketahui, tujuan pembelajaran deep learning tetap bisa memakai kata kerja operasional sesuai taksonomi Bloom, tetapi ada tambahan baru yaitu taksonomi SOLO.

Pada artikel ini akan diuraikan mengenai pengertian Taksonomi SOLO dan daftar kerja operasional (KKO) yang bisa Bapak/Ibu kembangkan dalam menyusun tujuan pembelajaran.

Apa Itu Taksonomi SOLO?

SOLO adalah singkatan dari Structure of Observed Learning Outcomes atau jika diterjemahkan yaitu Struktur Hasil Pembelajaran yang Diamati. Taksonomi ini dikembangkan oleh John Biggs dan Kevin Collis pada tahun 1982 sebagai kerangka untuk memahami tingkat pemahaman siswa terhadap suatu materi.

Berbeda dengan Taksonomi Bloom yang lebih fokus pada jenis keterampilan kognitif, Taksonomi SOLO lebih menekankan pada kualitas pemahaman siswa. Jadi, ini bukan tentang jenis pengetahuan, melainkan seberapa dalam pemahaman mereka terhadap materi tersebut.

taksonomi solo

Taksonomi SOLO terdiri dari lima tingkat pemahaman yang disusun secara hierarkis.

  1. Prestructural: Siswa belum memahami materi sama sekali. Mereka mungkin hanya memberikan jawaban yang tidak relevan atau mengulang informasi tanpa makna.
  2. Unistructural: Siswa sudah mulai memahami satu aspek dari materi, tetapi belum mampu menghubungkannya dengan konsep lain.
  3. Multistructural: Siswa sudah memahami beberapa aspek materi, tetapi masih melihatnya sebagai bagian-bagian yang terpisah.
  4. Relational: Siswa dapat menghubungkan berbagai aspek dan menerapkannya dalam konteks tertentu.
  5. Extended Abstract: Tingkat tertinggi di mana siswa tidak hanya memahami materi secara utuh, tetapi juga mampu menerapkannya dalam konteks baru atau membuat generalisasi.

Kata Kerja Operasional (KKO) dalam Taksonomi SOLO

Tingkatan Kata kerja
Prestructural -
Unistruktural Menghafal, mengidentifikasi, mengenali, menghitung, mendefinisikan, menggambar, menemukan, memberi label, mencocokkan, menyebutkan, mengutip, mengingat, membacakan, mengurutkan, memberi tahu, menulis, meniru
Multistruktural Mengklasifikasikan, menjelaskan, mendaftar, melaporkan, mendiskusikan, mengilustrasikan, memilih, menceritakan, menghitung, mengurutkan, membuat garis besar, memisahkan
Relasional Menerapkan, memadukan, menganalisis, menjelaskan, memprediksi, menyimpulkan, meringkas (ringkasan), meninjau, mendebat, mentransfer, membuat rencana, mencirikan, membandingkan, mengontraskan, membedakan, mengatur, memperdebatkan, membuat kasus, menyusun, meninjau dan menulis ulang, memeriksa, menerjemahkan, memparafrasekan, memecahkan masalah
Extended Abstract Berteori, berhipotesis, menggeneralisasi, merefleksikan, menghasilkan, menciptakan, menyusun, menemukan, mengawali, membuktikan dengan prinsip dasar, membuat kasus orisinal, memecahkan dengan prinsip dasar

Source: Biggs, J & Tang, C (2007). Teaching for Quality Learning at University (3rd Edition). The Society for Research into Higher Education & Open University Press.

KKO pada masing-masing tingkatan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Prestructural

Pada tingkat ini, siswa belum memahami konsep, berada pada level inkompetensi. Tidak ada kata kerja kerja operasional pada tingkat pemahaman ini.

2. Unistructural

Pada tingkat ini, siswa fokus pada satu aspek atau konsep sederhana. KKO yang digunakan meliputi:

  • Menghafal
  • Mengidentifikasi
  • Menyebutkan
  • Menulis
  • Mengurutkan
  • Meniru

Contoh Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat menyebutkan minimal tiga jenis energi terbarukan
  • Siswa dapat mengidentifikasi contoh alat yang menggunakan energi terbarukan

3. Multistructural

Siswa mulai memahami beberapa aspek, tetapi belum mengintegrasikannya. KKO yang digunakan meliputi:

  • Mengklasifikasi
  • Mendeskripsikan
  • Mengilustrasikan
  • Mengelompokkan
  • Menghitung

Contoh Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat mengklasifikasi sumber energi terbarukan berdasarkan jenisnya (misalnya, energi matahari, angin, air, dan biomassa)
  • Siswa dapat mendeskripsikan cara kerja salah satu alat energi terbarukan

4. Relational

Pada tingkat ini, siswa mampu menghubungkan berbagai konsep dan menerapkannya. KKO yang digunakan meliputi:

  • Menerapkan
  • Menganalisis
  • Membandingkan
  • Memecahkan masalah
  • Menyimpulkan

Contoh Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat menganalisis kelebihan dan kekurangan penggunaan energi terbarukan dibandingkan energi tak terbarukan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Siswa dapat membandingkan efisiensi dua jenis teknologi energi terbarukan (misalnya, panel surya vs. turbin angin) berdasarkan hasil pengamatan atau data sederhana.

5. Extended Abstract (Berpikir Abstrak yang Mendalam)

Tingkat tertinggi ini menunjukkan kemampuan siswa untuk berpikir abstrak, menciptakan, dan menggeneralisasi. KKO yang digunakan meliputi:

  • Berhipotesis
  • Menciptakan
  • Merancang
  • Mengevaluasi
  • Merefleksi

Contoh Tujuan Pembelajaran:

  • Siswa dapat merancang model sederhana alat yang memanfaatkan energi terbarukan (misalnya, prototype kincir air atau panel surya mini) untuk menyelesaikan masalah kebutuhan energi di lingkungan sekitar.
  • Siswa dapat berhipotesis tentang dampak penggunaan energi terbarukan terhadap lingkungan dan masyarakat, serta merefleksi hasilnya berdasarkan data atau pengamatan.

Demikianlah tingkatan pemahaman pada taksonomi SOLO serta kata kerja operasional yang bisa dimunculkan dalam tujuan pembelajaran deep learning. Semoga bermanfaat.

Daftar Kata Kerja Operasional (KKO) pada Taksonomi Solo
Next Post

0Komentar

© Copyright - Panduan Mengajar. All rights reserved.