11 Kode Etik Profesi Guru dan Penjelasannya
Kode Etik Profesi Guru - Dalam menjalankan tugasnya, profesi guru sangatlah kompleks. Guru tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter, moralitas, dan nilai-nilai kehidupan peserta didik.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami dan menerapkan 11 kode etik guru sebagai panduan dalam bertindak dan mengambil keputusan etis di lingkungan pendidikan.
Mengapa Guru Memerlukan Kode Etik?
Profesi apapun yang menyangkut kehidupan orang lain membutuhkan standar etika. Terlebih lagi profesi guru, yang bertanggung jawab mendidik anak-anak di masa perkembangan kritis.
Di tengah beragam nilai dalam masyarakat modern, guru seringkali dihadapkan pada dilema moral:
- Haruskah saya fokus pada pencapaian akademik atau perkembangan karakter?
- Apa peran saya dalam pendidikan moral anak didik?
- Bagaimana saya bisa bersikap adil di kelas yang sangat beragam latar belakangnya?
Di sinilah peran kode etik guru menjadi penting sebagai pedoman sikap dan pengambilan keputusan profesional.
11 Kode Etik Guru dan Penjelasannya
Berdasarkan rumusan Tomlinson dan Little, 11 kode etik profesi guru dikelompokkan menjadi tiga bagian besar: etika terhadap ilmu pengetahuan, peserta didik, dan profesi.
Etika terhadap Ilmu Pengetahuan
1. Integritas Intelektual
Guru harus menghormati hakikat ilmu pengetahuan dan cara berpikir ilmiah. Mengajarkan bukan sekadar isi, tetapi juga cara berpikir kritis dan sistematis.
2. Integritas Kejuruan
Guru wajib memperbarui kompetensi, keterampilan, dan pendekatan pembelajaran agar tetap relevan dan inklusif terhadap konteks peserta didik.
3. Keberanian Moral
Guru harus berani menyampaikan kebenaran ilmiah, meskipun mungkin tidak populer atau bertentangan dengan kebijakan tertentu, selama itu didasari integritas dan tanggung jawab profesional.
Etika terhadap Peserta Didik
4. Altruisme (Mendahulukan Kepentingan Peserta Didik)
Guru menempatkan kepentingan siswa di atas kepentingan pribadi, termasuk mendukung harga diri dan peran aktif siswa dalam proses belajar.
5. Tidak Berpihak (Imparsialitas)
Bersikap adil tanpa diskriminasi. Tidak mengeksploitasi siswa berdasarkan latar belakang, kepercayaan, atau karakteristik personal.
6. Wawasan Kemanusiaan
Menghargai keberagaman budaya, sosial, dan keluarga siswa. Guru diharapkan mampu memahami konteks unik setiap siswa dan menghindari stereotip.
7. Tanggung Jawab terhadap Pengaruh (Responsibility of Influence)
Guru menyadari bahwa segala ucapan dan tindakannya bisa berdampak jangka panjang terhadap kehidupan peserta didik. Maka, penting untuk meninggalkan kesan yang positif.
Etika terhadap Profesi
8. Kerendahan Hati (Humility)
Menyadari bahwa tidak ada guru yang sempurna. Terbuka terhadap kritik, introspeksi, dan kesediaan untuk belajar dari kesalahan.
9. Kolegialitas
Bersikap profesional dalam bekerja sama dengan sesama guru dan tenaga kependidikan lainnya. Saling menghormati lintas disiplin ilmu.
10. Kemitraan (Partnership)
Melibatkan peserta didik dan keluarga dalam proses pendidikan, serta membangun kerja sama dengan pihak terkait demi kualitas pembelajaran.
11. Tanggung Jawab Profesi dan Aspirasi
Berani menyuarakan aspirasi terhadap kebijakan pendidikan demi perbaikan mutu pendidikan. Guru berperan aktif sebagai agen perubahan.
Sasaran Kode Etik Guru
Dalam konteks profesional, guru adalah individu yang memiliki hubungan formal dengan lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta, dan memiliki tanggung jawab memberikan pengajaran kepada peserta didik.
Meski orang tua dan masyarakat juga berperan mendidik, kode etik guru ini berlaku khusus bagi mereka yang menjalankan fungsi pengajaran secara profesional.
Dalam praktiknya, guru juga sering dihadapkan pada dilema: Haruskah saya menyediakan waktu ekstra untuk siswa yang tertinggal, meski itu di luar jam kerja? Apakah saya harus meneliti atau fokus mengajar sebagai guru? Dan dilema-dilema lainnya.
Jawabannya: semua prinsip etika penting, namun guru harus bijak menyesuaikan dengan situasi dan tanggung jawab. Profesionalisme tidak hanya terletak pada kepatuhan pada aturan, tapi juga pada kemampuan menimbang dan mengambil keputusan etis yang relevan.
Masyarakat hari ini memerlukan guru yang bukan hanya pintar, tetapi juga berkarakter dan beretika. Dengan menerapkan 11 kode etik profesi guru di atas, kita para guru tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga mendidik hati dan karakter generasi masa depan.
0Komentar
Tuliskan komentar anda disini. No SARA please..!!!