8 Dimensi Profil Lulusan dalam Pembelajaran Mendalam
Kemdikdasmen telah memutuskan pembelajaran mendalam (deep learning) sebagai pendekatan utama dalam pembelajaran di sekolah-sekolah. Di samping itu, Kemdikdasmen juga memperkenalkan dimensi profil lulusan yang merupakan hasil (perwujudan) dari penerapan pembelajaran mendalam.
Ada 8 dimensi profil lulusan sebagai berikut:
1. Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME
Individu yang memiliki keyakinan teguh akan keberadaan Tuhan serta menghayati nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
Dimensi pertama ini mengarah pada siswa yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang teguh kepada Tuhan YME. Siswa dengan dimensi ini menunjukkan penghayatan terhadap nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memiliki keyakinan yang kuat terhadap Tuhan YME, yang tercermin dalam sikap, tindakan, dan cara mereka berinteraksi dengan orang lain.
2. Kewargaan
Individu yang memiliki rasa cinta tanah air, mentaati aturan dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat, memiliki kepedulian, tanggungjawab sosial, serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah nyata yang terkait keberlanjutan manusia dan lingkungan.
Dimensi kewargaan mengajarkan siswa untuk memiliki rasa cinta terhadap tanah air serta kepedulian terhadap sesama. Siswa yang memiliki dimensi kewargaan ini menunjukkan tanggung jawab sosial yang tinggi, menghormati aturan dan norma yang berlaku, serta berkomitmen untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan keberlanjutan manusia dan lingkungan.
3. Penalaran Kritis
Individu yang mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif dalam memahami, mengevaluasi, serta memproses informasi untuk menyelesaikan masalah.
Siswa yang memiliki dimensi penalaran kritis mampu berpikir secara logis, analitis, dan reflektif. Mereka dapat memahami informasi secara mendalam, mengevaluasi berbagai argumen, dan mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang matang. Dimensi ini mencerminkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang sistematis dan terstruktur.
4. Kreativitas
Individu yang mampu berpikir secara inovatif, fleksibel, dan orisinal dalam mengolah ide atau informasi untuk menciptakan solusi yang unik dan bermanfaat.
Dimensi kreativitas melibatkan kemampuan siswa untuk berpikir inovatif, fleksibel, dan orisinal. Siswa dengan dimensi ini mampu menghasilkan ide-ide baru dan solusi unik dalam berbagai konteks, baik dalam pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari. Kreativitas juga mencakup kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan menemukan cara baru untuk menyelesaikan masalah.
5. Kolaborasi
Individu yang mampu bekerja sama secara efektif dengan orang lain secara gotong royong untuk mencapai tujuan bersama melalui pembagian peran dan tanggung jawab.
Dimensi kolaborasi menekankan kemampuan siswa untuk bekerja sama secara efektif dengan orang lain. Siswa yang memiliki dimensi ini mampu berkontribusi dalam kelompok, berbagi tugas, dan mencapai tujuan bersama. Kerja sama yang baik antar individu sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung pencapaian tujuan bersama.
6. Kemandirian
Individu yang mampu bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya sendiri dengan menunjukkan kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, dan menyelesaikan tugas secara tepat tanpa bergantung pada orang lain.
Dimensi kemandirian menunjukkan kemampuan siswa untuk bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar mereka sendiri. Siswa yang memiliki dimensi ini mampu mengelola waktu, menyelesaikan tugas secara mandiri, dan mengambil keputusan yang tepat tanpa bergantung pada orang lain. Kemandirian ini membantu siswa untuk lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan akademik dan kehidupan sehari-hari.
7. Kesehatan
Individu yang memiliki fisik yang prima, bugar, sehat, dan mampu menjaga keseimbangan kesehatan mental dan fisik untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin (well-being).
Dimensi kesehatan melibatkan aspek fisik dan mental siswa. Siswa dengan dimensi ini menunjukkan perhatian terhadap kesehatan tubuh dan pikiran mereka, serta menjaga keseimbangan antara keduanya untuk mencapai kesejahteraan yang optimal. Kesehatan yang baik mendukung proses belajar yang lebih efektif dan membantu siswa untuk mengatasi tekanan akademik dan emosional.
8. Komunikasi
Individu yang memiliki kemampuan komunikasi intrapribadi untuk melakukan refleksi dan antarpribadi untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi baik lisan maupun tulisan serta berinteraksi secara efektif dalam berbagai situasi.
Dimensi komunikasi mencakup kemampuan siswa untuk menyampaikan ide, gagasan, dan informasi secara efektif, baik dalam komunikasi intrapribadi maupun antarpribadi. Siswa dengan dimensi ini memiliki keterampilan dalam berbicara, mendengarkan, dan menulis dengan jelas, serta mampu berinteraksi secara positif dalam berbagai situasi, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Kedelapan profil lulusan ini diharapkan terwujud dari adanya penerapan pembelajaran mendalam (deep learning), mengingat pendekatan ini memang dirancang untuk membentuk siswa yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan keterampilan hidup yang diperlukan untuk masa depan. Semoga bermanfaat.
Gabung dalam percakapan